E-Banking merupakan layanan perbankan melalui internet 
Lebih jelasnya adalah dengan menggunakan komputer kita yang terhubung  ke internet untuk digunkan sebagai sarana untuk melakukan aktifitas  perbankan seperti informasi saldo, informasi rekening (seperti  melihat buku), tranfers dana dan pembayaran-pembayaran.
Internet banking adalah salah satu layanan perbankan yang menggunakan  teknologi komunikasi dan informasi seperti mobile banking ( transaksi  menggunakan handpone, spt atm), sms banking dan telepon banking.
Contoh layanan yang disediakan pada internet banking :
Transfer Dana
Transfer antar Rekening
Transfer antar Bank Domestik
Daftar Transfer Terjadwal
Pembayaran
Telkom & Telepon CDMA
Telepon GSM
Internet
Kabel TV
Kartu Kredit
Listrik
Angsuran
Asuransi
Pendidikan
Airlines
Autodebit
Lain-lain
Pembelian
Pulsa Telepon CDMA
Pulsa Telepon GSM
Tiket
Penempatan Deposito Berjangka
Informasi Rekening & Kartu Kredit
Rek. Tabungan & GIRO
Posisi Saldo
Histori Transaksi
Daftar Rekening
Rek. Deposito
Rek. Pinjaman
Informasi Kartu Visa
Fasilitas Layanan
Status Cek
Layanan Notifikasi SMS
Informasi Suku Bunga
Informasi Kurs
sumber:bernardinus sriwidodo
Senin, 07 Februari 2011
E-LEARNING
E-Learning adalah pembelajaran    jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning  memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka  masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti  pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami  sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari  intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun    internet, distribusi secara off-line  menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini  aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan  didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat  memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
- Pembelajaran jarak jauh.
 
E-Learning  memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik  menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara  “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota  lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time    ataupun secara off-line atau archieved. 
Pembelajar  belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan  koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan  media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah  pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia  content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan  tempat dari mana ia mengakses pelajaran. 
- Pembelajaran dengan perangkat komputer
 
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive  dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer  yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat  berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut  berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran  dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan  kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar. 
- Pembelajaran formal vs. informal
 
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning  secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus,  mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal  yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan  pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat  interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya,  atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan  perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang  bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter  atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin  mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu  pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya). 
- Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
 
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu: 
- Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
 - Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
 - Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
 - Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
 
Di  sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa  mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat  jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan  pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas  dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang  diperoleh. 
sumber:UG elearning center 
E-GOVERNMENT
E-Government  yang "juga disebut e-gov, digital government, online government atau  dalam konteks tertentu transformational government adalah penggunaan  teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan  pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang  berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada  legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan  efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses  kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah  Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C),  Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan  yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi,  kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik." (Ref: Wikipedia) 
Salah satu pengembangan yang sedang dilaksanakan adalah jaringan JarDikNas. Walapun keuntungan JarDikNas untuk dunia pendidikan belum begitu jelas, kesempatannya jaringan sebesar ini untuk mulai membuka fasilitas untuk e-Government adalah besar asal ada niat dan dedikasi dari pemerintah.

  
Salah satu pengembangan yang sedang dilaksanakan adalah jaringan JarDikNas. Walapun keuntungan JarDikNas untuk dunia pendidikan belum begitu jelas, kesempatannya jaringan sebesar ini untuk mulai membuka fasilitas untuk e-Government adalah besar asal ada niat dan dedikasi dari pemerintah.
E-Pemerintah Mendukung Program "One Laptop Per Child"   |      |  
"Pemerintah dapat membeli laptop berwarna hijau dan putih ini sampai 250.000 buah.  Laptop ini dirancang untuk dipakai di negara berkembang. Bulan Januari,  Michalis Bletsas, pejabat tinggi proyek ini mengatakan kepada BBC bahwa  OLPC berharap menjual laptop ini untuk umum tahun depan. Menurut  Bender, OLPC melihat beberapa keuntungan menawarkan laptop ke negara  maju.  Akan banyak orang mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan isi,  perangkat lunak dan pendukungnya, ujar Bender. Namun terutama, katanya,  cara memperluas proyek laptop ke negara-negara yang tidak mampu  berpartisipasi" (Satu Laptop Untuk Setiap Anak): "To provide children around the world with new opportunities to explore, experiment and express themselves." Informasi lanjut. 

 Pembukaan IGOS Center Bandung 
Deklarasi Penggunaan & Pengembangan IGOS telah dilakukan pada tanggal 30 Juni 2004 dan mendapatkan dukungan dari lima (5) kementrian yaitu Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Kehakiman dan HAM, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Menteri Pendidikan Nasional. Kebijakan program Indonesia Go Open Source (IGOS) bertujuan meningkatkan akselerasi pendayagunaan Open Source Software (OSS) dan memperkuat upaya infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Untuk itu komunitas TIK khususnya pengguna dan pengembang OSS beserta, pemerintah, kaum profesional dan pelaku bisnis mendirikan pusat kegiatan yang berhubungan dengan OSS di kota Bandung dengan nama: IGOS Center Bandung.
Dengan Visi : Menjadi penyedia secara “One Stop Service” untuk produk dan jasa yang berbasis teknologi "Open Source Software" (OSS). Dengan target untuk perbaikan daya saing bangsa secara Sistemik dengan memanfaatkan pendekatan OPEN INNOVATION (OI).
Informsi lanjut: Press Release
Senin, 10 Maret 2008 12:16 WIB
Igos Versi Terbaru Segera Diluncurkan
JAKARTA--MI: Versi terbaru Igos (Indonesia Go Open Source) Nusantara, sistem operasi berbasis open source, akan segera diluncurkan dengan banyak kelebihan dan penyempurnaan dari versi sebelumnya (Igos 2006).
Sumber: Media Indonesia Online
Deklarasi Penggunaan & Pengembangan IGOS telah dilakukan pada tanggal 30 Juni 2004 dan mendapatkan dukungan dari lima (5) kementrian yaitu Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Kehakiman dan HAM, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Menteri Pendidikan Nasional. Kebijakan program Indonesia Go Open Source (IGOS) bertujuan meningkatkan akselerasi pendayagunaan Open Source Software (OSS) dan memperkuat upaya infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Untuk itu komunitas TIK khususnya pengguna dan pengembang OSS beserta, pemerintah, kaum profesional dan pelaku bisnis mendirikan pusat kegiatan yang berhubungan dengan OSS di kota Bandung dengan nama: IGOS Center Bandung.
Dengan Visi : Menjadi penyedia secara “One Stop Service” untuk produk dan jasa yang berbasis teknologi "Open Source Software" (OSS). Dengan target untuk perbaikan daya saing bangsa secara Sistemik dengan memanfaatkan pendekatan OPEN INNOVATION (OI).
Informsi lanjut: Press Release
Senin, 10 Maret 2008 12:16 WIB
Igos Versi Terbaru Segera Diluncurkan
JAKARTA--MI: Versi terbaru Igos (Indonesia Go Open Source) Nusantara, sistem operasi berbasis open source, akan segera diluncurkan dengan banyak kelebihan dan penyempurnaan dari versi sebelumnya (Igos 2006).
Sumber: Media Indonesia Online
|      | ||||
|        | |
|        | |
|        | |
C Generation
C generation merupakan generasi kehidupan baru yang banyak dipengaruhi oleh TIK 
jadi secara garis besarnya c-generation adalah yaitu generasi baru melek teknologi yang sangat peka akan konektivitas, konvergensi, konten kreatif, kolaborasi, dan kontekstual.
C-GENERATION DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Memasuki awal tahun 2011, maka tantangan bagi dunia pendidikan amatlah berat. Para pendidik harus mampu memperbaiki cara mengajarnya dari pembelajaran dengan paradigma lama menuju baru. Sebab saat ini kita telah menghadapi peserta didik yang disebut digital native atau penduduk asli dalam dunia digital. Kita pun harus mengucapkan selamat datang aktivitas belajar C-Generation.
Dalam aktivitas belajar C-Generation, aktivitas belajar tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Para guru dituntut untuk mampu membangun konten-konten edukatif yang membuat para peserta didiknya menjadi kreatif. Salah satunya adalah membangun blog sebagai media pembelajaran.
Di dalam blog guru itu, semua penugasan, materi singkat maupun padat dituliskan di sana. Terjadilah diskusi dan komunikasi dua arah antara guru dan murid. Dimana para murid mampu memberikan tanggapan dari apa yang dituliskan oleh para guru.
Para peserta didik akan dengan mudah mengakses darimana saja dan kapan saja. Mereka bisa mengakses dari rumah melalui laptop atau handphone mereka. Berbagai peralatan canggih seperti ipad dan netbook yang mungil tentu sangat digemari mereka dalam pemanfaatannya. Terjadilah connecting and sharing antara pendidik dan peserta didiknya di era netizen ini.
Para guru harus bisa memasukkan atau mengupload file-file video ke dalam http://youtube.com. Semua materi pembelajaran dibuat dalam bentuk film dan di sinilah kreativitas para guru diuji. Bila guru kreatif, maka akan ada sebuah produk pembelajaran baru yang pada akhirnya mampu membuat pembelajaran menjadi menyenangkan untuk semua.
Contohnya adalah seorang guru sejarah SMA yang bernama pak Mustakim dari Gresik. Beliau membuat film tentang Sunan Gresik. Hasil dari pembuatan filmnya dimasukkan ke dalam youtube dan dicopykan juga dalam bentuk kepingan CD. Anak-anak bisa menonton film itu kapan saja, dan dimana saja. Alhasil, hasil pembuatan filmnya membawa berkah. Film sejarah yang disingkat FARAH beliau ikutkan dalam lomba keberhasilan guru di tingkat nasional, dan alhamdulillah mendapatkan juara pertama di tahun 2008. Beliau adalah teman sekamar saya ketika menjadi finaslis LKGDP di 2008.
Apa yang telah dilakukan pak Mustakim adalah salah satu contoh bentuk aktivitas belajar C-Generation. Beliau pun mengajari para siswanya untuk membuat dan mengupload file-file video ke dalam youtube.
Beliau contohkan bagaimana jojo dan shinta dengan keong racunnya di Bandung menjadi terkenal karena mampu mengupload video yang heboh di internet. Juga penyanyi muda Amerika Serikat Justin Biber yang menjadi terkenal karena seringnya memasukkan apa yang telah dinyanyikannya dalam video online yang bernama youtube.com.
Aktivitas pembelajaran lainnya juga dapat dilakukan melalui facebook dan twitter. Para guru harus mampu melakukan diskusi dengan para peserta didiknya melalui media ini. Seperti ibu Herfen Suryati, seorang guru Biologi SMA yang telah berhasil memanfaatkan facebook. Berbagai penghargaan akhirnya diraihnya dan menjadi guru inovator dalam aktivitas pembelajaran C-Generation.
Dalam aktivitas belajar C-Generation para guru diharpkan mampu membuat pengayaan materi yang dibuat dalam bentuk jurnalonline yang terhubung dengan google books dan memudahkan siswa dalam pencariannya. Dengan demikian, para siswa atau peserta didik tidak hanya diajarkan cara mencari informasi saja, tetapi juga dilatih untuk menciptakan informasi di internet.
Tentu para peserta didik harus dilatih kreatif dalam menulis, dan para guru diharapkan mampu juga ungtuk menulis. Sayangnya, kenyataan di lapangan pada saat ini masih banyak guru yang belum mampu menulis dengan baik, dan berakibat pula tak mampu mengajari para peserta didiknya untuk bisa menulis. Para peserta didik pada akhirnya hanya mampu mencari informasi di internet saja, dan bukan pembuat informasi.
Dalam aktivitas pembelajaran C-Generation, guru dan siswa dituntut untuk terampil menulis. Dengan terampil menulis, maka akan banyak materi pembelajaran dibuat sesuai dengan Standar Kompetensi (SK), dan kompetensi dasar (KD) yang diujikan dalam kurikulum yang dibuat oleh guru sendiri dan sesuai dengan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Adanya tempat-tempat penyimpanan file onlie di internet seperti ziddu.com, para guru dapat mensharingkan materi pembelajarannya dalam bentuk pdf dan disebarkan atau diupload ke dalam ziddu.com. para siswa tinggal mendownload saja materi yang diberikan tanpa harus capek-capek membawa buku yang tebal. Materi presentasi pun dapat di upload di internet, dan para guru dapat mendownload kapan saja dan dimana saja ketika memerlukannya.
Dahsyatnya wikileaks saat ini memberikan pembelajaran kepada kita bahwa demokrasi, globalisasi, dan perkembangan IPTEK merupakan tantangan terbesar dalam kemajuan Teknologi Informasi dan komunikasi bagi sebuah bangsa. Oleh karena itu, para guru harus mampu menyiapkan para peserta didiknya untuk melakukan 5K yang harus dikuasai oleh peserta didik yang bernama digital native.
5K yang saya maksudkan itu adalah Konektivitas, Konvergensi, Konten kreatif, kolabrasi, dan Kontekstual. Salah satu contoh penerapan 5K itu ada di sebuah blog keroyokan yang bernama kompasiana. Melalui blog kompasiana para guru dapat belajar bagaimana menerapkan 5K dalam pembelajaran.
Akhirnya, di tahun baru 2011 ini saya ucapkan selamat datang aktivitas belajar C-Generation. Para guru sudah harus mampu membuat laboratorium online atau virtual labs yang akan membuat para peserta didik menjadi senang dalam belajar. Bila sekolah memiliki komputer server yang bagus, dengan kapasitas memori dan hardisk yang besar, maka sekolah akan mampu membuat perpustakaan online dalam bentuk intranet yang terhubung ke setiap ruang kelas. Tentu akan semakin menyenangkan cara belajar seperti itu, dan terjadilah proses pembelajaran yang kreatif dimana guru mampu mengembangkan potensi unik yang dimiliki oleh para peserta didiknya. Oleh karena itu pahami gaya belajar siswa dalam aktivitas belajar C-Generation.
jadi secara garis besarnya c-generation adalah yaitu generasi baru melek teknologi yang sangat peka akan konektivitas, konvergensi, konten kreatif, kolaborasi, dan kontekstual.
C-GENERATION DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Memasuki awal tahun 2011, maka tantangan bagi dunia pendidikan amatlah berat. Para pendidik harus mampu memperbaiki cara mengajarnya dari pembelajaran dengan paradigma lama menuju baru. Sebab saat ini kita telah menghadapi peserta didik yang disebut digital native atau penduduk asli dalam dunia digital. Kita pun harus mengucapkan selamat datang aktivitas belajar C-Generation.
Dalam aktivitas belajar C-Generation, aktivitas belajar tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Para guru dituntut untuk mampu membangun konten-konten edukatif yang membuat para peserta didiknya menjadi kreatif. Salah satunya adalah membangun blog sebagai media pembelajaran.
Di dalam blog guru itu, semua penugasan, materi singkat maupun padat dituliskan di sana. Terjadilah diskusi dan komunikasi dua arah antara guru dan murid. Dimana para murid mampu memberikan tanggapan dari apa yang dituliskan oleh para guru.
Para peserta didik akan dengan mudah mengakses darimana saja dan kapan saja. Mereka bisa mengakses dari rumah melalui laptop atau handphone mereka. Berbagai peralatan canggih seperti ipad dan netbook yang mungil tentu sangat digemari mereka dalam pemanfaatannya. Terjadilah connecting and sharing antara pendidik dan peserta didiknya di era netizen ini.
Para guru harus bisa memasukkan atau mengupload file-file video ke dalam http://youtube.com. Semua materi pembelajaran dibuat dalam bentuk film dan di sinilah kreativitas para guru diuji. Bila guru kreatif, maka akan ada sebuah produk pembelajaran baru yang pada akhirnya mampu membuat pembelajaran menjadi menyenangkan untuk semua.
Contohnya adalah seorang guru sejarah SMA yang bernama pak Mustakim dari Gresik. Beliau membuat film tentang Sunan Gresik. Hasil dari pembuatan filmnya dimasukkan ke dalam youtube dan dicopykan juga dalam bentuk kepingan CD. Anak-anak bisa menonton film itu kapan saja, dan dimana saja. Alhasil, hasil pembuatan filmnya membawa berkah. Film sejarah yang disingkat FARAH beliau ikutkan dalam lomba keberhasilan guru di tingkat nasional, dan alhamdulillah mendapatkan juara pertama di tahun 2008. Beliau adalah teman sekamar saya ketika menjadi finaslis LKGDP di 2008.
Apa yang telah dilakukan pak Mustakim adalah salah satu contoh bentuk aktivitas belajar C-Generation. Beliau pun mengajari para siswanya untuk membuat dan mengupload file-file video ke dalam youtube.
Beliau contohkan bagaimana jojo dan shinta dengan keong racunnya di Bandung menjadi terkenal karena mampu mengupload video yang heboh di internet. Juga penyanyi muda Amerika Serikat Justin Biber yang menjadi terkenal karena seringnya memasukkan apa yang telah dinyanyikannya dalam video online yang bernama youtube.com.
Aktivitas pembelajaran lainnya juga dapat dilakukan melalui facebook dan twitter. Para guru harus mampu melakukan diskusi dengan para peserta didiknya melalui media ini. Seperti ibu Herfen Suryati, seorang guru Biologi SMA yang telah berhasil memanfaatkan facebook. Berbagai penghargaan akhirnya diraihnya dan menjadi guru inovator dalam aktivitas pembelajaran C-Generation.
Dalam aktivitas belajar C-Generation para guru diharpkan mampu membuat pengayaan materi yang dibuat dalam bentuk jurnalonline yang terhubung dengan google books dan memudahkan siswa dalam pencariannya. Dengan demikian, para siswa atau peserta didik tidak hanya diajarkan cara mencari informasi saja, tetapi juga dilatih untuk menciptakan informasi di internet.
Tentu para peserta didik harus dilatih kreatif dalam menulis, dan para guru diharapkan mampu juga ungtuk menulis. Sayangnya, kenyataan di lapangan pada saat ini masih banyak guru yang belum mampu menulis dengan baik, dan berakibat pula tak mampu mengajari para peserta didiknya untuk bisa menulis. Para peserta didik pada akhirnya hanya mampu mencari informasi di internet saja, dan bukan pembuat informasi.
Dalam aktivitas pembelajaran C-Generation, guru dan siswa dituntut untuk terampil menulis. Dengan terampil menulis, maka akan banyak materi pembelajaran dibuat sesuai dengan Standar Kompetensi (SK), dan kompetensi dasar (KD) yang diujikan dalam kurikulum yang dibuat oleh guru sendiri dan sesuai dengan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Adanya tempat-tempat penyimpanan file onlie di internet seperti ziddu.com, para guru dapat mensharingkan materi pembelajarannya dalam bentuk pdf dan disebarkan atau diupload ke dalam ziddu.com. para siswa tinggal mendownload saja materi yang diberikan tanpa harus capek-capek membawa buku yang tebal. Materi presentasi pun dapat di upload di internet, dan para guru dapat mendownload kapan saja dan dimana saja ketika memerlukannya.
Dahsyatnya wikileaks saat ini memberikan pembelajaran kepada kita bahwa demokrasi, globalisasi, dan perkembangan IPTEK merupakan tantangan terbesar dalam kemajuan Teknologi Informasi dan komunikasi bagi sebuah bangsa. Oleh karena itu, para guru harus mampu menyiapkan para peserta didiknya untuk melakukan 5K yang harus dikuasai oleh peserta didik yang bernama digital native.
5K yang saya maksudkan itu adalah Konektivitas, Konvergensi, Konten kreatif, kolabrasi, dan Kontekstual. Salah satu contoh penerapan 5K itu ada di sebuah blog keroyokan yang bernama kompasiana. Melalui blog kompasiana para guru dapat belajar bagaimana menerapkan 5K dalam pembelajaran.
Akhirnya, di tahun baru 2011 ini saya ucapkan selamat datang aktivitas belajar C-Generation. Para guru sudah harus mampu membuat laboratorium online atau virtual labs yang akan membuat para peserta didik menjadi senang dalam belajar. Bila sekolah memiliki komputer server yang bagus, dengan kapasitas memori dan hardisk yang besar, maka sekolah akan mampu membuat perpustakaan online dalam bentuk intranet yang terhubung ke setiap ruang kelas. Tentu akan semakin menyenangkan cara belajar seperti itu, dan terjadilah proses pembelajaran yang kreatif dimana guru mampu mengembangkan potensi unik yang dimiliki oleh para peserta didiknya. Oleh karena itu pahami gaya belajar siswa dalam aktivitas belajar C-Generation.
Green ICT
 Green ICT adalah sebuah konsep yang umumnya dikaitkan dengan upaya  mengurangi konsumsi energi dan sumber daya alam lainnya, di samping  emisi dan sampah yang dihasilkan dari kegiatan di bidang teknologi  informasi dan komunikasi.
 Pengaplikasian konsep Green ICT tersebar luas di berbagai proses bisnis.  Intinya, pengusaha atau siapapun yang terkait dengan bidang ICT  diharapkan dapat melakukan efisiensi untuk mendukung pelestarian  lingkungan di sekitarnya.
 Kemudian, kecanggihan layanan internet yang mendukung penggunaan  electronic mail (e-mail) untuk berkomunikasi dengan kolega bisnis Anda  dan transmisi data dengan cepat ikut mengampanyekan pengurangan  penggunaan kertas, yang berarti semakin sedikit pohon yang ditebang  untuk itu. Dengan berkurangnya penebangan pohon, sekali lagi kita akan  menikmati emisi karbon yang rendah.
 Efisiensi ramah lingkungan di sekitar bidang ICT termasuk menerapkan  telekonferensi yang dapat mengurangi biaya perjalanan, yang berdampak  pada penurunan emisi karbon, namun tetap mampu meningkatkan  produktivitas usaha.
 Namun sebenarnya, lebih dari itu, efisiensi ICT yang ramah lingkungan  ternyata dapat membantu perusahaan di mana pun untuk juga menikmati  efisiensi biaya yang luar biasa.

Contoh dari penerapan green ICT di dunia saat ini:
Tablet PC adalah laptop - atau komputer portable berbentuk seperti buku. Memiliki layar sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer mempergunakan stylus atau pena digital selain keyboard ataupun mouse komputer.
Pengguna bisa memasukkan teks mempergunakan program yang mengenali tulisan tangan, keyboard dalam monitor, pengenal percakapan, atau keyboard biasa (apabila ada).
Banyak Tablet PC mempergunakan digitaliser, yang menghantarkan masukan posisi pena ke komputer dengan cepat.
Tablet PC menggunakan layar LCD sentuh, dapat digunakan untuk menulis dengan tangan menggunakan sejenis pulpen khusus yang disebut stylus. Layarnya pun dapat diputar ke atas dan ke bawah sehingga posisi keyboard menghadap tanah/pangkuan/meja dan posisi layar tidur menghadap keatas. Layar Tablet PC juga dimungkinkan untuk bergerak memutar mirip gerakan orang menoleh, hingga 360 derajat.
Orang-orang yang mencari komputer mobile memiliki pilihan untuk mendapatkan laptop konvensional atau tablet pc. Yang membedakan antara tablet pc dan laptop konvensional adalah fungsi layar sentuh (touchscreen) yang ditawarkan oleh tablet pc. Ini berarti Anda dapat berinteraksi dengan komputer melalui pena digital (stylus) atau bahkan jari Anda dengan menyentuh layar. Oleh karena itu, sangat mungkin untuk menggunakan tablet pc tanpa membutuhkan keyboard atau mouse.
Tablet PC dengan merk apapun yang anda pilih, semua tablet PC memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
1. Interface Touchscreen
Tablet PC dapat digunakan seperti layaknya sebuah buku catatan dengan pena melalui Interface touchscreen yang disediakan. Ini artinya anda dapat menulis, menggambar atau melakukan efek manipulasi gambar di layar dengan menyentuh layar. Dengan kata lain anda bisa melakukan pekerjaan yang rumit seperti menggambar yang tidak dapat dilakukan dengan mudah oleh keyboard standard dan mouse.
2. Tulisan Tangan
memungkinkan penggunanya untuk menulis di layar dan dapat berguna dalam situasi di mana diperlukan pencatatan seperti dalam rapat atau di kelas. Kemampuan menulis juga bermanfaat bagi orang yang banyak melakukan pengisian formulir - dalam keadaan ini formulir ditampilkan pada layar dan diisi oleh tangan. Tablet laptop juga memiliki kemampuan untuk mengenali tulisan tangan dan menerjemahkannya ke dalam teks komputer sehingga dapat disimpan sebagai file pengolah kata atau dikirim dalam email.
3. Tangguh
ablet PC dirancang agar layar dapat ditulisi sehingga didesain dengan desain yang lebih handal daripada laptop konvensional. Ini berarti juga lebih mampu menahan dampak benturan. Beberapa tablet pc juga dapat menahan tumpahan cairan.
4. Ultra Mobilitas
Kenyataan bahwa laptop tablet dirancang ergonomis, tangguh dan memiliki layar sentuh yang dapat ditulis di atasnya, memungkinkan mereka untuk menjadi sangat mobile sehingga Anda dapat membuat catatan pada tablet pc sementara anda berjalan seperti yang mungkin Anda lakukan dengan kertas catatan dan pena .
Singkatnya, sebuah tablet pc ini sangat ideal bagi orang yang berada di luar ruangan dan perlu berinteraksi dengan lingkungan namun tetap didukung oleh fitur lengkap komputer
Mengemudi Mobil Cukup dengan Mata
Inovasi di dunia teknologi seolah tak pernah ada habisnya. baru-baru ini Seorang ahli komputer di Jerman mengembangkan teknologi terbaru yang memungkinkan pengemudi mobil mengendalikan stir mobil hanya dengan gerakan mata.
Raul Rojas, ahli komputer Jerman mempresentasikan inovasi teknologi tersebut di Berlin’s Free University. Stir mobil akan bergerak mengikuti arah mata pengemudi yang telah terhubung dengan perangkat sensor pengendali.
Rojas mengklaim, perangkat dan program Eye-Driver adalah terobosan terbaru. Karena tak menggunakan remote control. mata pengemudia akan dideteksi dan diubah menjadi sinyal pengontrol. Demikian dilansir Times of India, Sabtu (24/4/2010).
Sebelumnya, para ahli di Jerman juga telah mengembangkan pengendali mobil jarak jauh dengan menggunakan iPhone. Lewat iPhone pengemudi cukup menekan tombol dan memainkan iPhone untuk mengganti pedal gas. iPhone tersebut berfungsi layaknya remote control.
(ugo)
Sumber: techno.okezone.com
Langganan:
Komentar (Atom)